Hari sabtu pagi yang cerah, tugas advance dimulai dengan penerbangan Garuda Indonesia GA-104 CGK - TKG pada pukul 12.40 WIB dengan tempat duduk yang tidak terisi penuh. Tidak lama take-off langsung dibagikan snack dan pesawat tidak terbang tinggi karena hanya mengudara 10 menit kemudian sudah siap-siap landing.
Bandara Branti (Raden Inten) tidak usahlah dibayangkan semegah bandara yang ada di Pulau Jawa seperti Yogya, Bandung, Surabaya, Semarang apalagi Jakarta. Cukup jalan kaki menuju apron setelah turun dari pesawat dan tempat pengambilan bagasi serta ruang jemput langsung terlihat. Alhamdulillah sudah ada rekan yang menjemput, karena jarak bandara dengan Kota Bandar lampung sekitar 25 km dengan kondisi jalan masih banyak yang rusak sehingga waktu tempuh menjadi 30 menit.
Kuliner makan siang, itu yang terlintas dan RM Begadang II dan RM Pindang menjadi pilihan utama. Setelah itu mengunjungi beberapa kantor instansi pemerintah untuk mengecek kesiapan praktek. Kami sempatkan ke Pantai Mutun letaknya di Teluk lampung dan berhadapan dengan Pelabuhan Panjang. Setelah mengikuti petunjuk menuju Padang Cermin (tempat Pangkalan TNI-AL/Marinir) dan lama perjalanan 40 menit sampailah di Pantai Mutun.
Pasir putih, bersih, air jernih, ombak yang tenang seakan menjadi daya tarik tersendiri para wisatawan ke pantai ini. Tiket masuk hanya Rp.5.000,-/orang terlihat sekali belum dikelola secara profesional, ternyata milik perseorangan dan bukan pemerintah daerah. Termasuk Pulau Tangkil yang harus dilalui dengan perahu untuk mendapatkan keindahan pantai yang lebih dashyat. Subhanallah, ternyata masih ada pantai yang alami dan lebih bagus dari pantai yang pernah saya kunjungi sebelumnya.
info:kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar